Cegah Stunting Sejak Dini, KKM 58 UNIBA Gencarkan Edukasi Stunting di Posyandu Kampung Kadongdong

Extama – Kelompok KKM 58 Universitas Bina Bangsa (UNIBA) Desa Nameng turut serta dalam kegiatan Posyandu di Kampung Kadongdong pada pukul 08.00 WIB (11/07/2025).

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa tak hanya berpartisipasi aktif, tetapi juga memberikan penyuluhan terkait pencegahan stunting kepada masyarakat setempat.

Posyandu yang rutin diselenggarakan sebulan sekali di Desa Nameng ini meliputi layanan imunisasi, pengukuran tinggi dan berat badan, serta pemeriksaan kehamilan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya pada ibu hamil dan balita.

Syalsabilla Putri Naulia, Dian Dini Lestari, dan Siti Nurmalasari sebagai penanggung jawab program kerja bidang kesehatan dari KKM 58 memberikan edukasi penting tentang pencegahan stunting.

Mereka menekankan pentingnya asupan gizi seimbang, kebersihan lingkungan, serta pola asuh yang tepat dalam mendukung tumbuh kembang anak.

Penyuluhan ini didasari oleh data setempat yang menunjukkan terdapat delapan anak dengan kondisi stunting di Kampung Kadondong.

“Kami melihat di Desa Nameng ini perlu diberikan arahan terkait pencegahan stunting, karena stunting menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk di pedesaan” ujar Syalsabilla.

“Penyuluhan ini menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa pencegahan stunting bisa dilakukan sejak dini dengan pengetahuan dan kebiasaan yang benar,” lanjutnya.

Dian turut menambahkan bahwa jika stunting tidak dicegah, akan berdampak buruk bagi masa depan generasi bangsa.

“Jika kita tidak mencegah stunting, generasi masa depan akan berdampak pada kecerdasan yang rendah, produktivitas buruk, hingga risiko penyakit kronis,” tambahnya.

Devi Andriani, Amd.Keb., selaku bidan dari Posyandu Desa Nameng menyampaikan rasa terima kasihnya atas kontribusi mahasiswa KKM 58 dalam kegiatan tersebut.

“Pencegahan stunting itu sangat penting, apalagi ada mahasiswa KKM 58 yang ikut membantu saya dalam edukasi ini. Saya sangat berterima kasih,” tuturnya saat diwawancarai.

Senada dengan hal tersebut, Nadia, kader Posyandu Desa Nameng, juga mengungkapkan bahwa kehadiran mahasiswa KKM sangat membantu.

“Karena masyarakat di sini masih awam mengenai pencegahan stunting, jadi berkat KKM 58 mereka bisa jadi lebih paham sedikit demi sedikit tentang stunting,” ujarnya.

Sementara itu, Cucu Mariamah, warga Kampung Kadondong, turut memberikan tanggapan positif.

“Kegiatan posyandu itu sangat baik dan penting, karena saya sebagai warga sangat terbantu dengan program ini, ditambah ada edukasi tentang pencegahan stunting. Saya sendiri baru paham dengan edukasi ini,” tuturnya.

Pencegahan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Penyuluhan yang dilakukan KKM 58 ini menjadi langkah penting dalam membangun kesadaran kolektif dan partisipasi aktif dalam upaya mencegah stunting sejak dini, agar anak-anak dapat tumbuh sehat dan berkembang secara optimal.

Editor : Khaishya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *