
Extama – Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 11 Universitas Bina Bangsa (UNIBA) berhasil merealisasikan salah satu program kerja dari divisi bidang teknologi tepat guna dengan membuat sebuah inovasi alat pengolah sampah organik bernama “Komposter”.
Alat ini memiliki kemampuan menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan bercocok tanam.
Program ini dilaksanakan di lingkungan Sarongge, Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten. Pembuatan Komposter ini menjadi bentuk kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan penumpukan sampah organik di lingkungan sekitar.
Dengan memanfaatkan bahan sederhana dan teknik yang tepat, mahasiswa KKM 11 berhasil merancang serta membuat alat ini dengan lancar tanpa kendala berarti.
Tujuan utama dari pembuatan Komposter adalah untuk membantu mengurangi volume sampah organik di wilayah Sarongge sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Pupuk cair dan padat yang dihasilkan dari alat ini dapat digunakan sebagai media tanam, sehingga warga tidak hanya terbantu dalam pengelolaan sampah, tetapi juga mendapatkan manfaat langsung untuk mendukung kegiatan berkebun maupun pertanian skala rumah tangga.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas saat mahasiswa mendemonstrasikan cara kerja Komposter. Alat sederhana namun fungsional ini diyakini dapat menjadi solusi efektif terhadap permasalahan sampah di kampung tersebut.
“Alatnya bagus, untuk yang suka berkebun ini berguna sekali. Pupuknya nanti bisa dipakai untuk menyiram tanaman,” ujar salah satu warga dengan penuh semangat.
Kebanggaan juga dirasakan oleh para mahasiswa KKM 11. Mereka mengaku senang karena karya mereka dapat bermanfaat secara langsung bagi warga. Apresiasi yang diberikan masyarakat menjadi motivasi tersendiri bagi para mahasiswa untuk terus berkarya.

Pak Romli, salah satu warga Sarongge, menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa UNIBA.
“Terima kasih kepada teman-teman mahasiswa Universitas Bina Bangsa karena telah membuat alat bernama Komposter ini. Alat sederhana ini punya dampak besar, khususnya dalam mengurangi sampah di lingkungan kami. Semoga alat ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga,” ujarnya.
Imam, selaku koordinator divisi bidang teknologi tepat guna, mengungkapkan bahwa keberhasilan pembuatan Komposter tidak terlepas dari kerja sama tim yang solid.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman Kelompok 11 UNIBA yang sudah bersama-sama membuat alat ini. Harapannya, Komposter dapat digunakan dengan baik dan yang paling penting mampu mengurangi limbah sampah organik di Kampung Sarongge,” tuturnya.
Program ini tidak hanya menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa kepada masyarakat, tetapi juga menjadi langkah awal untuk mengajak warga lebih bijak dalam mengelola sampah.
Melalui penggunaan Komposter, diharapkan masyarakat semakin terbiasa memilah sampah, memanfaatkannya kembali, dan menjadikannya sumber daya yang berguna.
Dengan inovasi sederhana ini, mahasiswa KKM 11 UNIBA membuktikan bahwa teknologi tepat guna dapat hadir dari ide-ide kreatif yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Dampaknya tidak hanya dirasakan secara ekologis, tetapi juga secara ekonomi dan sosial, karena lingkungan menjadi lebih bersih, warga lebih sehat, dan hasil pengolahan sampah bisa memberi manfaat berkelanjutan.
Editor: Mercy