KKM 42 UNIBA untuk Desa: Pengabdian Tanpa Batas, Panimbang Jaya Berdaya

Extama – Dalam semangat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta mendukung sistem pemerintahan desa yang lebih tertib, transparan, dan terstruktur, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 42 Universitas Bina Bangsa (UNIBA) dari divisi bidang pemerintahan melaksanakan aksi nyata berupa penyusunan dan pemberian papan informasi resmi mengenai jam pelayanan di Kantor Desa Panimbang Jaya.

Program ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam memperkuat tata kelola pelayanan publik di tingkat desa, sekaligus menjadi cerminan dari visi pengabdian KKM yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 1 Agustus 2025, bertempat di Kantor Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, dengan mengusung tema besar “Pengabdian Tanpa Batas, Desa Panimbang Jaya Berdaya.”

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan yang mencakup observasi langsung terhadap mekanisme pelayanan desa, pendataan alur layanan, serta penyusunan format informasi jam pelayanan yang sistematis dan informatif.

Format ini kemudian dicetak dan dipasang di beberapa titik strategis, seperti ruang pelayanan utama dan area publik kantor desa, agar mudah diakses dan diketahui oleh masyarakat umum.

Kegiatan ini diawali dengan sesi koordinasi bersama perangkat desa, di mana mahasiswa dan aparat desa berdiskusi serta menyamakan persepsi terkait pentingnya transparansi dalam pelayanan publik.

Setelah itu, dilaksanakan penyerahan secara simbolis papan informasi jam pelayanan resmi, yang merupakan salah satu hasil konkret dari kolaborasi antara mahasiswa dan pihak desa.

Kepala Desa Panimbang Jaya, Ujang Tabroni, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan kontribusi mahasiswa KKM 42 UNIBA. Menurutnya, inisiatif ini meski tampak sederhana, namun memberikan dampak besar terhadap peningkatan kualitas layanan publik desa.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari adik-adik mahasiswa KKM 42 UNIBA. Hal yang kelihatannya sepele seperti penyusunan jam pelayanan ternyata sangat penting. Ini memberi kepastian waktu kepada masyarakat kapan dan bagaimana mereka bisa mendapatkan layanan. Ini adalah contoh pengabdian yang nyata dan berdampak langsung,” ujar beliau.

Senada dengan itu, Sekretaris Desa Panimbang Jaya, Ibu Siti Maesaroh, juga menyampaikan kesan positif terhadap keterlibatan mahasiswa. Ia menekankan bahwa kehadiran mahasiswa membawa semangat baru dan memperkuat budaya keterbukaan dalam pelayanan publik.

“Adanya mahasiswa di kantor desa tidak hanya membantu dari sisi administratif, tetapi juga membawa suasana segar dan meningkatkan semangat keterbukaan. Kami berharap kebiasaan baik seperti ini bisa terus dilanjutkan, bahkan setelah masa KKM selesai,” tuturnya.

Ketua Divisi Pemerintahan KKM 42 UNIBA, Qonita Salsabila, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk kontribusi kecil yang memiliki makna besar dalam konteks tata kelola pemerintahan desa.

Menurutnya, pelayanan publik yang transparan dan terstruktur adalah hak setiap warga, dan penyusunan jam pelayanan menjadi salah satu langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut.

“Kami percaya bahwa pengabdian bukan diukur dari besar atau kecilnya program, tetapi dari seberapa besar manfaatnya untuk masyarakat. Lewat penyusunan dan pemasangan jam pelayanan ini, kami ingin memastikan masyarakat dapat memperoleh pelayanan desa yang pasti, mudah diakses, dan transparan,” jelas Qonita.

Puncak kegiatan ditandai dengan pemasangan papan jam pelayanan di area utama kantor desa. Papan informasi tersebut mencantumkan dengan jelas hari dan jam kerja masing-masing perangkat desa, jenis layanan yang tersedia, serta prosedur dasar untuk masyarakat dalam mengurus berbagai keperluan administrasi.

Selain menjadi sumber informasi penting, kehadiran papan jam pelayanan ini juga diharapkan dapat meningkatkan disiplin internal aparatur desa dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan serta memperkuat akuntabilitas pemerintahan desa di hadapan masyarakat.

Melalui program ini, mahasiswa KKM 42 UNIBA membuktikan bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak harus menunggu proyek besar atau anggaran besar. Justru dari langkah-langkah kecil yang sederhana namun konkret, lahirlah perubahan-perubahan nyata yang menyentuh langsung kebutuhan dasar warga.

Program ini menjadi bukti bahwa kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat desa mampu menjadi katalisator dalam meningkatkan kualitas layanan publik serta mempererat sinergi antara dunia akademik dan pemerintahan desa. Dengan kolaborasi seperti ini, harapan akan terwujudnya desa yang tertib, transparan, dan berdaya semakin nyata.

Editor : Mercy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *