
Extama – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh keluarga besar LPM Extama. Khaishya Davina Mutiarani berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Menulis Opini Tingkat Nasional yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-20 UKM Jurnalistik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA).
Lomba ini mengusung tema utama “Pers sebagai Pilar Demokrasi: Menyuarakan Fakta di Tengah Bisingnya Disinformasi” dan diselenggarakan pada 28 Juni 2025.
Dalam tulisannya, Khaishya mengangkat isu krusial seputar penyebaran informasi di era digital, dengan sub tema: “Menjaga Kebenaran di Tengah Infodemi Digital yang Makin Kacau Akibat Algoritma AI dan Hoaks.”
Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya konten tidak relevan di media sosial, termasuk konten aneh yang menjadi viral namun justru menghalangi informasi yang penting.
Fenomena ini, menurutnya, disebabkan oleh algoritma media sosial yang lebih mengejar klik daripada mempertimbangkan kredibilitas informasi.
Dalam tulisannya, Khaishya menawarkan dua solusi konkret. Pertama, perlunya sertifikasi berupa label kepercayaan pada berita sebagai jaminan validitas informasi.
Kedua, algoritma media sosial harus dilatih ulang agar lebih mengutamakan kualitas konten dibanding sekadar mengejar viralitas.
“Kita harus bersama-sama mengurangi masalah di ruang digital agar menjadi sehat kembali,” tegas Khaishya mengenai visinya.
Proses penulisan karya tersebut tidak berlangsung singkat. Ia melalui tahapan panjang dan riset mendalam untuk menyusun argumen yang kuat dan berbasis data.
“Saya bolak-balik menyusun argumen agar alurnya enak dibaca, dan berpikir keras bagaimana menyampaikan pesan tanpa terasa terlalu berat,” ungkapnya.
Lomba berlangsung sejak 19 Mei hingga 16 Juni 2025, dengan batas akhir pengumpulan karya pada 20 Juni.
Pengumuman pemenang dilakukan dalam Seminar Nasional UKM Jurnalistik UNTIRTA, yang menjadi puncak perayaan pada 28 Juni 2025.
Para peserta berasal dari berbagai universitas ternama di seluruh Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Mataram, Universitas Andalas, IPB University, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), SWINS, serta puluhan perguruan tinggi lainnya, baik negeri maupun swasta.
Di tengah kompetisi yang ketat, Khaishya berhasil menorehkan prestasi gemilang.
Saat diumumkan sebagai pemenang, Khaishya mengaku merasakan campuran emosi: kaget, tak percaya, haru, cemas, ragu, dan bangga sekaligus.
“Saat diumumkan menang, itu membuktikan bahwa semua usaha dan keraguan yang saya lawan benar-benar terbayar lunas. Rasanya sangat membanggakan bisa membuktikan kepada diri sendiri bahwa saya mampu!” tuturnya penuh syukur.
Tak hanya berhasil menjadi juara dalam lomba opini, Khaishya juga dinobatkan sebagai Peserta Terbaik Seminar Nasional yang berlangsung bersamaan dengan pengumuman pemenang.
Penghargaan ini diberikan atas antusiasme dan partisipasi aktifnya selama acara—mulai dari berdiskusi dengan narasumber, menjawab pertanyaan moderator, hingga mengikuti sesi permainan yang diselenggarakan panitia.
Sebagai bentuk apresiasi, MC secara langsung mengumumkan namanya sebagai peserta terbaik di akhir acara.
Dua penghargaan sekaligus, Juara 2 Lomba Opini Nasional dan Peserta Terbaik Seminar Nasional menjadi pencapaian luar biasa bagi Khaishya.
Lebih dari itu, prestasi ini mencerminkan kepedulian dan komitmen generasi muda terhadap isu literasi digital serta kualitas informasi di ruang publik.
Diharapkan, capaian ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak dan berkontribusi nyata dalam menghadapi tantangan infodemi yang semakin kompleks di era digital saat ini.
Author : Winda
Editor : Mercy