Pramuka Bukan Sekadar Kemah: FKIP Uniba Tunjukkan Aksi Nyata Pembentukan Karakter

Extama – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bina Bangsa sukses menggelar Kegiatan Perkemahan Pramuka yang bertempat di kawasan Lembah Gunung Sari, Pada Sabtu-Minggu (28-29 Juni 2025).

Perkemahan dua hari yang dilaksanakan pada akhir pekan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan akademik, khususnya sebagai bagian dari pemenuhan persyaratan mata kuliah Kepramukaan.

Sebanyak 288 mahasiswa FKIP terlibat dalam kegiatan ini. Perkemahan menjadi media yang efektif untuk mengasah serta mengembangkan keterampilan kepramukaan, sekaligus mengimplementasikan program kerja secara nyata.

Pemilihan Lembah Gunung Sari sebagai lokasi kegiatan dinilai tepat. Panorama alam yang menawan dan udara pegunungan yang sejuk menciptakan suasana kondusif untuk pembentukan karakter dan penguatan kebersamaan.

Kegiatan ini mengusung tema “Melangkah Mewujudkan Pramuka Bermakna” yang bertujuan meningkatkan kualitas dan efektivitas kegiatan kepramukaan dalam mencapai tujuan Gerakan Pramuka itu sendiri.

“Makna dari tema yang kami usung adalah untuk meningkatkan kualitas kegiatan Pramuka agar lebih efektif dan bermakna,” jelas Fadiyatun Nufus, ketua pelaksana kegiatan.

Dalam tahap persiapan, panitia telah melakukan perencanaan secara matang dan terstruktur dengan fokus pada tiga pilar utama: keamanan, substansi kegiatan, dan aspek logistik.

Keamanan menjadi prioritas utama. Panitia melakukan survei lokasi untuk memastikan Lembah Gunung Sari aman dan bebas dari potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan peserta.

Setiap program kegiatan dirancang agar memuat nilai edukatif dan memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan keterampilan kepramukaan peserta.

Sementara itu, logistik dikelola dengan sangat cermat, mulai dari penyediaan air bersih, pemilihan lahan yang luas dan representatif, hingga pengaturan sistem transportasi yang aman dan efisien bagi peserta.

Berbagai kegiatan menarik turut mengisi perkemahan selama dua hari. Puncak acara pada hari pertama, Sabtu malam, ditandai dengan pelaksanaan upacara api unggun yang sakral dan berkesan.

Acara ini tidak hanya menjadi ritual kepramukaan, tetapi juga menjadi wadah ekspresi kreativitas peserta melalui pentas seni yang menghibur.

Memasuki hari kedua, Minggu pagi, kegiatan menjadi semakin istimewa dengan hadirnya Prof. Dr. Ir. H. Furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M.—Anggota DPR RI sekaligus Pembina Universitas Bina Bangsa.

Kunjungan beliau memberikan motivasi luar biasa kepada seluruh peserta dan menjadi momen bersejarah dalam penyelenggaraan perkemahan kali ini.

Kehadiran Prof. Furtasan disambut antusias oleh peserta dan panitia. Beliau juga turut mengikuti senam bersama yang berlangsung penuh semangat. Selain menjadi kegiatan fisik, momen ini juga menjadi sarana mempererat kebersamaan.

Klimaks kegiatan hari kedua adalah lomba memasak masakan Nusantara yang menantang kreativitas serta keterampilan kuliner peserta.

Kompetisi ini dirancang tidak hanya untuk melestarikan kekayaan kuliner Indonesia, tetapi juga sebagai ajang latihan kerja sama tim dan manajemen sumber daya di alam terbuka.

Salah satu momen paling berkesan adalah pelaksanaan upacara api unggun pada Sabtu malam. Bagi banyak panitia, pengalaman ini merupakan kali pertama mereka mengikuti prosesi kepramukaan yang sarat makna tersebut.

“Momen paling berkesan yang akan selalu terpatri dalam ingatan adalah saat berlangsungnya upacara api unggun. Seremoni yang sakral ini memberikan pembelajaran berharga, khususnya bagi panitia yang sebelumnya belum pernah menyaksikan atau memahami esensinya,” tutur Fadiyatun Nufus.

Di akhir wawancara, Nufus menyampaikan ajakan terbuka kepada seluruh mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan Pramuka.

“Salam Pramuka untuk seluruh teman-teman mahasiswa! Saya dengan penuh antusias mengajak kalian semua untuk bergabung dan terlibat aktif dalam kegiatan Pramuka ke depannya. Saya yakin bahwa setiap dari kalian memiliki potensi besar untuk memberi dampak positif,” ucapnya penuh semangat.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kepramukaan bukan semata-mata soal kegiatan fisik, tetapi juga merupakan proses pembentukan karakter yang utuh dan pengembangan kepemimpinan yang bermanfaat dalam jangka panjang.

“Hakikat sejati dari kepramukaan tidak hanya terletak pada aktivitas yang dilakukan, tetapi juga pada pembentukan karakter kuat, pengembangan jiwa kepemimpinan yang visioner, serta jalinan persahabatan yang tulus dan berkualitas,” jelasnya.

“Saya berharap kita bisa terus menjadi bagian dari perjalanan ini dan bersama-sama mencapai tujuan yang lebih besar,” tutupnya.

Kesuksesan Perkemahan Pramuka FKIP di Lembah Gunung Sari ini membuktikan bahwa kegiatan kepramukaan masih sangat relevan bagi generasi muda dalam membangun karakter, keterampilan hidup, dan kepemimpinan yang berdaya guna di masa depan.

Penulis: Olip
Editor: Khaishya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *