Surat Teruntuk Tuan Bijaksana

Untuk Tuan Bijaksana yang kami cinta,Kasih kami ucapkan tanpa suara.Surat ini, surat yang tak pernah kau baca,Bernaung simbol yang tak pernah kau lirik jua. Nyatanya, kami hanya manusia yang hina,Pekerja pencari beras tuk sanak keluarga.Hasil panen pun raib digerogoti hama,Sungguh bijaksana, Tuan, dalam retorika. Tubuh kami kering kerontang penuh lara,Anak kami bodoh dan sakit, hampir…

Selengkapnya

SENANDIKA

Lagi lagi aku terpaku. Pada bumantala yang sendu. Pada tatapan kosong ini. Aku kembali bersamaimu dalam lamunan. Membuat cerita yang tercipta dalam khayalanku. Mari ikut aku. Akan ku ajak dirimu duduk di sampingku. Ku Ajak dirimu menikmati angin di taman ini Lalu akan ku jelaskan. Bahwa dirimu bagaikan bunga yang afemeral. Tetapi rasaku seperti angin…

Selengkapnya